banner 325x300

THE PEOPLE INDONESIA- Kepsek HAIRANI, M.PD. Berserta dewan guru yang berisinial Wl, dan Sr, diduga kuat sengaja memotong anggaran dana Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk biaya komite serta pemotongan biaya transport sebesar Rp 50.000 (Lima puluh ribu rupia), per siswa Rabu, (9/10/2024).

pasalnya, ketika pewarta melakukan investigasi ke SMA N 1 Air Naninggan Kabupaten Tanggamus, Ada sejumlah siswa yang mendapatkan dana Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP), yang bercerita dengan kami (pewarta)

Bahwa dana bantuan tersebut di potong oleh pihak sekolah dengan alasan uang tranportasi dan dana komite. mirisnya lagi pemotonggan tersebut tanpa ada kordinasi terlebih dahulu kepada orang tua siswa.

Kami (pewarta), saat itu datang kesekolah SMAN 1 Air Naningan untuk langsung konfirmasi terkait pemotongan dana PIP selasa, (8/10/2024)

Tapi sangat disayangkan kami hanya bisa bertemu Vera selaku HUMAS SMAN 1 Air Naningan dan kami meminta waktu sebentar untuk menanyakan tentang dana PIP tetapi vera tidak bisa di konfirmasi dengan alasan mengajar.

Lalu kami pewarta meminta waktu untuk esok hari bertemu dengan wl dan sr serta kepala sekolah jam  9.30 waktu istirahat.

Keesokan hari nya kami mendatangi langsung ke SMAN 1 Air Naningan, kami bertemu dengan scurity dan kami menanyakan bahwa kami ingin bertemu dengan wl dan sr beserta kepala sekolah tetapi tetap saja bahwa wl dan sr tidak bisa di konfirmasi dengan alasan takut salah ucap.

Yang paling di sayangkan bahwa kepala sekolah tidak sungkan untuk memberikan ancaman kepada siswa, jika mereka tidak mau mengikuti aturan sekolah mereka tidak akan mendapatkan bantuan PIP itu untuk tahun berikutnya.

seolah – olah sudah terorganisir, dan ter rencana ada beberapa dewan guru yang terlibat, dengan poksinya masing – masing ada yang menyediakan alat tranportasi berupa mobil untuk membawa siswa mengambil dana PIP ada pula bagian yang memotong uang bantuan PIP di sekolah.

ada salah satu siswa yang tidak mau di sebut kan nama nya mencoba memberanikan diri untuk bertanya “apa kah boleh saya membayar iuran komite nya separuh dulu bu.”Tanya murid.

” Jangan nak kalau kamu tidak mau mengikuti aturan sekolah maka kamu tahun depan tidak akan dapat lagi bantuan.” tegas kepala sekolah sedikit mengancam.

” apa kami boleh menguna motor kami sendiri bu supaya kami tidak perlu membayar uang bensin.”tanya murid lagi.

“Tidak terkecuali semua yang mendapatkan bantuan harus naik mobil yang telah di sediakan oleh pihak sekolah.”tegas kepala sekolah.Murid bercerita, kepada kami pewarta.

“Sepulang nya kami kembali dari BANK langsung kami di arahkan ke kantor TU untuk melakukan pemotongan langsung di sekolah.” Jelas murid. “Nominal nya untuk tranportasi sebesar Rp 50.000, dan untuk komite kami di potong Rp 600.000 itu paling sedikit,

Ada juga yang di potong Rp 1000.000.+tranportasi Rp 50.000 “tambah siswa menjelaskan.

Dan sampai berita ini di terbitkan kepala sekola dan dewan guru Enggan untuk di konfirmasi.

Dengan adanya prihal ini , kami selaku sosial kontrol di kabupaten Tanggamus. Akan bekerja sama dengan APH Akan mengusut tuntas masalah ini sampai ke akar-akarnya. (Team)