TANGGAMUS THE PEOPLE INDONESIA–Sehubungan dengan pemberitaan dan peringatan mengenai potensi terjadinya gempa Megatrusth di wilayah lempeng Indo Australia, Euro Asia dan Pasifik oleh BMKG Pusat beberapa waktu lalu telah menimbulkan banyak kekhawatiran dikalangan masyarakat tidak terlepas juga oleh tokoh masyarakat Tanggamus Deri Ardiansyah. Kamis 12/9/24.
Sebagai mana yang diberitakan, lempeng Sumatra dan selat sunda masuk dalam potensi gempa dan tsunami dahsyat tersebut dimana Kabupaten Tanggamus terdapat didalamnya. Secara topografi Kabupaten Tanggamus berada di wilayah Lempeng Sumatra dan lempeng Selat Sunda.
Menyikapi kekhawatiran ini, Deri Ardiansyah tokoh masyarakat Kabupaten Tanggamus meminta agar Pemerintah Kabupaten Tanggamus perlu menyikapi dan jangan sampai mengabaikan. Persiapan dan peringatan pencegahan dini untuk menghadapi bencana harus disosialisasikan.
Lebih lanjut Deri Ardiansyah mengatakan perlu dilakukannya mitigasi, SOP dan dilanjutkan dengan simulasi tanggap bencana di tiap- tiap sekolah, rumah sakit bahkan di seluruh masyarakat. Artinya masyarakat Tanggamus harus menjadi warga yang tangguh bencana.
” Peringatan dini dengan mengadakan sosialisasi dan simulasi akan mengurangi dampak bencana terutama korban jiwa. Jangan sampai jika nanti bencana tersebut benar-benar terjadi menimbulkan banyak korban jiwa ” terangnya
Masih kata Deri Ardiansyah, dalam hal ini Pemkab Tanggamus bisa memberikan himbauan atau instruksi kepada sekolah-sekolah, rumah sakit dan lain lain melalui Dinas masing masing atau BPBD agar segera membuat skema dan simulasi tanggap bencana. Terutama simulasi tanggap bencana untuk sekolah sekolah terlebih untuk SD dan SMP.
” Kita sih senantiasa berdoa dan memohon agar kiranya bencana tidak terjadi, akan tetapi tak terbayangkan jika hal itu benar dan dalam keadaan anak -anak kita yang sedang sekolah terutama SD yang masih duduk di kelas 1 sampai kelas 4 yang insting proteksi diri nya masih belum terbentuk untuk menghadapi bencana apabila belum adanya simulasi ” jelasnya.
” Jadi menurut saya simulasi ini penting di karenakan kita tidak tahu kapan waktunya bencana akan terjadi… gampang kok, misalnya simulasi untuk sekolah sekolah, PJ Bupati tinggal memberikan instruksi kepada Kepala Dinas Pendidikan agar memberikan himbauan melalui surat edaran kepada sekolah sekolah untuk melakukan simulasi bencana gempa terutama di sekolahnya. Paling hanya membutuhkan beberapa jam saja untuk simulasi, akan tetapi manfaatnya luar biasa ” harapnya.
Selanjutnya, simulasi bencana ini paling tidak setiap satu tahun sekali harus di lakukan di setiap sekolah-sekolah dan dikalangan masyarakat, agar jika terjadi bencana bisa meminimalisir korban jiwa.
” saya sebagai masyarakat menghimbau agar kiranya apa yang diberitakan oleh BMKG jangan diabaikan… sudah sepatutnya negara kita memiliki SOP penanganan bencana yang komprehensif termasuk di daerah, dan saya juga meminta agar pihak DPRD Tanggamus juga ikut mengingatkan dan menghimbau kepada Pemkab Tanggamus untuk menyikapi hal ini ” tandasnya.