banner 325x300

THE PEOPLE INDONESIA Tanggamus, Lampung — Para Wali murid di berbagai Daerah se-Provinsi Lampung, mengkhawatirkan dampak bahaya rokok bagi Pelajar dan mengharapkan perhatian Pemerintah untuk menertibkan para penjualnya. Selasa, (2/7/2024).

 

Dikutip RealitaLampung, sepekan terakhir terkait keluhan para walimurid, telah didapati anak mereka yang masih mengenyam pendidikan baik di jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP/SLTP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA/SLTA), sebagian besar telah terkontaminasi asap rokok.

Hal tersebut membuat mereka cemas dan khawatir tentang dampak bahaya rokok bagi anak-anaknya.

 

Dikatakan Hadi (38), bahwasanya paparan asap rokok dapat mempengaruhi bahkan merusak kesehatan paru-paru dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran pernafasan, asma kemudian juga gangguan pendengaran.

 

Selain itu, merokok dapat mengganggu konsentrasi belajar. “Kami sangat khawatir dan menyayangkan para penjual rokok, padahal di setiap bungkus rokok, terdapat peringatan untuk tidak memberi dan menjual rokok pada anak usia dibawah 18 Tahun, namun, karena selama ini tidak ada sanksi tegasnya, maka penjual bebas demi meraup keuntungan” kata Hadi (38), Warga Kabupaten Tanggamus, mewakili para Wali murid yang mengeluh.

 

Masih kata Hadi, berdasarkan fakta lapangan, sudah seharusnya Pemerintah Daerah, utamanya Dinas Pendidikan di Daerah maupun Provinsi merespon dan mengambil langkah tegas guna kelangsungan pendidikan masa mendatang. “Kesehatan merupakan syarat utama dalam upaya mencerdaskan anak bangsa, karena paparan asap rokok juga  dapat berdampak pada terjadinya penurunan nafsu makan, gangguan penyerapan nutrisi, infeksi pernapasan, sampai dampak psikologis anak,” tandasnya.

 

Sementara, di Pekon Airkubang, Kecamatan Airnaningan, Tim juga mendapati para Siswa pada waktu jam pelajaran berkeliaran, berkumpul di warung yang berada diperlintasan jalan. Anak-Anak tersebut berseragam sekolah SLTA yang berkumpul, tampak bermain Handphone sambil menghisap rokok.

 

Kemudian, Walimurid diberbagai Kecamatan di Kabupaten Tanggamus, juga mengharapkan bantuan dari pihak Kepolisian (Bhabinkamtibmas) dan TNI (Babinsa), untuk membantu satuan pendidikan dalam upaya penertibannya. “Agar kami selaku wali murid, tidak selalu dibuat cemas, kami selalu kucing-kucingan dengan anak kami,” ungkap wali murid yang diduga kerap dikelabui anaknya. ( Red )