Pringsewu, THE PEOPLE INDONESIA
RSUD Pringsewu dihadapkan pada kritik tajam setelah menolak seorang pasien kritis, AS (67), warga Pekon Ganjaran, Kecamatan Pagelaran, Pringsewu, dengan alasan tidak memiliki peralatan scanning yang memadai. Sabtu 4-5-2025
“Ilham (50), anggota keluarga pasien, mengungkapkan kekecewaannya terhadap manajemen rumah sakit. “Sudah lama peralatan di sini kurang memadai, dan kini keluarga kami sangat dirugikan karena ini, kekecewaan ini bertambah keluarga kami meninggal akibat dampak dari pelayanan pihak rumah sakit sangat buruk,”kata Ilham.
Dalam pembelaan UL (40), staf RSUD Pringsewu, menegaskan bahwa rumah sakit tidak secara eksplisit menolak pasien tersebut. “Kami tidak menolak pasien, tetapi memang kami tidak memiliki scanning. Kami menyarankan agar dilakukan pemindaian di fasilitas lain yang memiliki peralatan tersebut,” jelas UL melalui sambungan telepon.
Pernyataan ini, bagaimanapun, tidak mampu meredam kekecewaan dan kemarahan masyarakat yang terlihat dari komentar di media sosial. Seorang pengguna Facebook, Mas Teguh, menyatakan frustrasinya, “Uber terus, gak mikir rumah sakit dibangun pakai uang pajak, uang rakyat, pegawai RSUD digaji pakai uang pajak, uang rakyat. RAKYATNYA DISIKSA.”
Insiden ini menyoroti masalah kronis kekurangan peralatan di beberapa fasilitas kesehatan Milik Pemerintah yang dapat membahayakan keselamatan pasien. Kritik dari keluarga pasien masyarakat Pringsewu menambah daftar panjang keluhan terhadap pelayanan di RSUD Pringsewu, tapi ternyata belum juga mendapatkan solusi yang memadai dari pihak manajemen rumah sakit yang hanya mementingkan diri sendiri
Tim